RSS Feed

Khasiat Tanaman Pare (Momordica charabtia)

Posted by: HAFIZH SMA 1 SRAGEN / Category:
WONOGIRI, suaramerdeka.com - Tanaman pare (Momordica charabtia) memiliki banyak khasiat. Jenis tanaman semak semusim dari kawasan tropis ini, telah menyebar di hampir seluruh pelosok Nusantara. Tanaman menjalar ini, mampu dijadikan obat penyembuh penyakit dan penjaga kesehatan.

Di kalangan masyarakat pedesaan, buah pare dapat untuk penyembuh diabetes, sakit bisul, penambah ASI (Air Susu Ibu), dan bronkhitis. Daunnya, jadi obat demam nifas, sakit ulu hati, dan memberantas cacing kremi.

Meski demikian, budidaya tanaman pare terbatas dilakukan dalam lahan sempit, di tanah pekerangan, tegalan atau di sawah yang lepas panen.
Tapi pada sebagian petani anggota Kelompok Tani 'Esti Mulyo' Dusun Sanggrong Desa Mlokomanis Wetan Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri, tanaman pare kini dibudidayakan secara intensif. Karena bijinya kini laku dijual, dan menjadi komoditas ekspor. Biji pare yang mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid dan asam momordial ini, banyak dibutuhkan oleh Jepang. ''Per kilogram biji pare varietas lokal laku Rp 80 ribu. Kemudian biji pare jenis hibrida, harganya Rp 120 ribu per kilogram,'' tutur Sartono.

Sebagai petani maju anggota Kelompok Tani Estu Mulyo, Sartono, menyatakan, budidaya tanaman pare dilakukan melalui jalinan kemitraan kerjasama dengan PT Bisi. ''Kerjasama budidaya tanaman pare ini, diikuti oleh empat petani peserta kebun demplot. Terdiri atas petani Sartono, Parman, Saryono dan Marjo,'' tutur Kepala Dusun (Kadus) Sanggrong, Marsudi.
Sejak tanam sampai berbuah, ungkap Sartono, memerlukan waktu tiga bulan. ''Tapi begitu berbuah, selama sebulan lebih petani pare dapat memetik terus hasil buahnya secara rutin, sampai akhirnya tanaman pare itu mati,'' ujarnya.
Sartono, menyatakan, tidak menghitung total perolehan uang dari hasil tanaman pare-nya. ''Yang jelas, keuntungan dari menanam pare dapat bernilai lipat tiga kali dari hasil membudidayakan tanaman padi atau palawija,'' tuturnya.

Keberhasilan budidaya tanaman pare ini, ditinjau para ahli botani dan ahli bilogi dari LIPI pimpinan Prof Dr Ir Bambang Prasetyo. Ikut serta dalam kunjungan itu, Dr Misdin dari Bappenas dan Kapuslit Biologi LIPI Dr Siti Nurmaliati Priyono, serta peneliti strater pupuk organik Dr Sarjia Antonius. Kunjungan mereka diantar oleh Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Wonogiri Drs Mulyadi MM, bersama Anggota DPRD Jateng Subandi PR SPd, dan sejumlah anggota Dewan Wonogiri.

Secara resmi rombongan LIPI dan Bappenas ini, diterima Bupati Wonogiri Danar Rahmanto, sebelum kemudian melakukan peninjauan ke kebun demplot budidaya tanaman pare, lombok dan persawahan yang memakai pupuk organik hayati (POH) Beyon Organic seri Startmik, yang dibuat petani dengan pembimbingan LIPI. ''Peran POH bermanfaat meningkatkan produksi pertanian, menghindarkan ketergantungan petani pada pupuk kimia, serta mampu mengembalikan hara kesuburan tanah,'' ujar Dr Sarjia Antonius.

0 comments:

Post a Comment